November 28, 2008

Jeruk Seupil

Di dekat rumah Gus Dur ada seorang ibu yang terkenal pelit. Setiap mo' beli sesuatu, nawarnya kelewatan banget. Suatu kali Gus Dur kebetulan mo' beli jeruk dan kebetulan juga dua ketemu ibu pelit tadi di tempat tukang jualan jeruk.

Ketika itu si ibu pelit itu hendak membeli jeruk bareng Gus Dur.

Ibu Pelit: Jeruk ini satunya berapa?

Tukang Jeruk: Seribuan bu.

Ibu Pelit: (Si Ibu kumat pelitnya) Masa Jeruk seupil gini mahal banget, seratusan deh ibu ambil banyak.

Gus Dur: (Kesel ngelihat ibu pelit tadi) Eh bu, saya berani bayar sepuluh ribu kalau upil ibu segede gini.

Ibu Pelit: ....??? (ahm)

Mereka Pasti Kiai

Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Azis, Jeddah, Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Arab berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa.

Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius, dalam bahasa Arab. Mereka terus berbicara dalam bahasa Arab dengan suara agak keras. Melihat hal itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka berdua sambil berucap "Amin, Amin, Amin!"

Gus Dur yang sedang berada di Bandara tersebut kemudian menghampiri mereka dengan heran.

"Loh, kenapa kalian berkerumun di sini?" tanyanya dengan penuh keingintahuan.

"Mereka ini terlihat sangat fasih berdoa Gus, apalagi mereka pakai surban, mereka itu kan pasti kiai..." (ahm)

No comments: